Kuasa Yesus Dalam Mengampuni Dosa Manusia

Kuasa Yesus dalam mengampuni dosa manusia adalah suatu keajaiban yang mencengangkan dan menggugah hati. Seperti cahaya yang menerangi kegelapan, kasih-Nya yang tak terhingga memancarkan pengampunan kepada jiwa-jiwa yang terluka oleh dosa. Alkitab sendiri merayakan momen luar biasa ini, mengisahkan tentang Yesus yang dengan penuh belas kasihan dan kasih-Nya, menghapus beban dosa manusia dan mengangkat derita mereka. Dalam Injil Matius 9:2-7, Yesus mengampuni dan menyembuhkan seorang lumpuh, mengatakan, "Berani-beraninya kamu mengatakan demikian dalam hatimu: Mengapa Ia mengucapkan kata-kata yang demikian? Sebab siapakah yang lebih mudah, mengatakan: 

Dosamu diampuni, atau mengatakan: Bangkitlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di bumi ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa." Ayat lain, Lukas 7:48, juga menggambarkan Yesus sebagai Pengampun yang luar biasa, "Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: Dosamu sudah diampuni. Percayalah." Bukankah sangat mengharukan bahwa kuasa-Nya tidak hanya menyembuhkan tubuh, tetapi juga menebus jiwa dari belenggu dosa? Dalam Yesaya 1:18, Allah sendiri mengajak kita untuk berbalik dan memperoleh pengampunan-Nya, "Marilah, kita berbicara, firman TUHAN: Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, mereka akan menjadi putih seperti salju; sekalipun merah seperti kain kirmizi, mereka akan menjadi seperti bulu domba."

Tak terbatas oleh waktu, kuasa Yesus yang mengampuni menerobos generasi dan mengingatkan kita akan derajat penyelamatan-Nya

Dalam Kisah Para Rasul 10:43, dikatakan, "Semua nabi memberi kesaksian tentang Dia, bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya akan menerima pengampunan dosa dalam nama-Nya." Bahkan dalam kata-kata-Nya di kayu salib, Yesus memohon pengampunan bagi mereka yang menganiaya-Nya, "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34). Pesan pengampunan-Nya melampaui semua batasan dan membebaskan jiwa-jiwa yang terjebak oleh dosa. Dalam 1 Yohanes 1:9, kita diingatkan, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." Kesempurnaan kuasa Yesus mengampuni dosa adalah anugerah yang menyentuh hati, mengubah kehidupan, dan mengantar kita kepada hidup yang baru dalam kasih-Nya yang abadi.

Pemandangan di bukit Golgota pada saat Yesus disalibkan adalah pemandangan yang mengguncangkan hati dan jiwa. Di tengah derita yang tak terkatakan, kasih Yesus tetap bercahaya. Dalam momen yang memukau ini, terdapat kisah yang penuh pengharapan tentang pengampunan-Nya kepada dua penyamun yang disalibkan bersama-Nya. 

Dalam Lukas 23:39-43, tertulis dengan indah, "Salah seorang dari kedua penyamun yang disalibkan bersama-sama dengan-Nya mencela-Nya, katanya: 'Bukankah Engkau Mesias? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!' Tetapi yang lain menegur dia, katanya: 'Tidakkah engkau takut akan Allah, sedangkan engkau juga telah dihukum? Kita dihukum secara adil, sesuai dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.' Lalu ia berkata: 'Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang dalam Kerajaan-Mu.' Jawab Yesus kepadanya: 'Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.'"

Dalam momen kesakitan-Nya, Yesus tak henti-hentinya menunjukkan kasih dan belas kasih-Nya yang mendalam. Meskipun diri-Nya sendiri mengalami penderitaan yang luar biasa, Dia masih memperhatikan jiwa-jiwa yang ada di sekitar-Nya. Pengampunan yang diberikan-Nya kepada penyamun ini menjadi suatu contoh indah tentang kasih yang tak terbatas. Kasih yang tidak bergantung pada latar belakang, dosa, atau perbuatan masa lalu. Dalam pengampunan-Nya, Yesus memperlihatkan kemurahan hati-Nya yang tak terkalahkan, mengubah hati penyamun tersebut dan membukakan pintu bagi mereka yang berbalik kepada-Nya.

Kisah pengampunan ini adalah pengingat penuh harapan bahwa meskipun dosa-dosa kita mungkin besar, kasih dan pengampunan Yesus tetap lebih besar. Kasih-Nya yang tulus dan pengorbanan-Nya yang tak tertandingi mampu mengubah hati dan hidup kita. Dalam momen yang mengharukan ini, kita menemukan bahwa kasih Yesus tidak terbatas oleh apa pun, dan Dia selalu siap menerima siapa pun yang datang kepada-Nya dengan kerendahan hati.

Komentar